Monday, February 1, 2016

Honey Vinegar Lemon Ginger Garlic Juice (HVL2G)

Honey Vinegar Lemon Ginger Garlic Juice (HVL2G)

Khasiat:
Untuk menjaga kebersihan dinding pembuluh darah

Bahan dan komposisi:

  • ½ kg bawang putih kating atau bawang tunggal 
  •  ½ kg jahe merah/putih
  • 250 ml air perasan lemon (sekitar 3 biji besar
  • 250 ml cuka apel
  • 6 gelas madu hutan / 2 botol @ 630 ml

Cara membuat:
  1. Bawang putih dikupas, dicuci lalu diblender dengan air matang 250 ml
  2. Jahe dikupas/dikerik, cuci lalu diparut/diblender dengan air matang 250 ml
  3. Jeruk lemon diperas jadi 250 ml
  4. Campurkan ketiga bahan diatas lalu tambahkan cuka apel. Masukkan ke panci enemal (bukan alumunium), lalu rebus dengan api kecil hingga menjadi 3 gelas (tampak seperti bubur kental)
  5. Dinginkan ramuan tadi, kemudian saring
  6. Setelah itu campurkan dengan madu 2 botol, aduk hingga rata. Kemudian masukkan ke botol kaca dan simpan di kulkas

Aturan minum:
Setiap pagi sebelum sarapan apapun +/- 10ml (1 sendok makan)

Persiapan Menghadapi Sidang Skripsi

Dari sekian banyak membimbing mahasiswa Skripsi, ada beberapa hal yang dapat dijadikan patokan bagi mahasiswa agar dapat lulus sidang Skripsi dengan cemerlang. Simak informasi berikut.

1. Mental
Sebuah sidang Skripsi diadakan dengan tujuan agar sang mahasiswa dapat memberikan penjelasan selengkapnya tentang hasil kerjanya baik melalui tulisan, presentasi lisan, maupun demo alat (di JTE UKWMS mahasiswa wajib membuat alat).
Dosen penguji yang dihadirkan pada sidang tersebut bertugas untuk melakukan konfirmasi kesesuaian antara informasi yang tertulis pada buku laporan dengan apa yang diajukan pada proposal serta kenyataannya pada hasil kerja. Disamping itu, penguji juga bertugas untuk menggali sejauh mana mahasiswa tersebut menguasai hasil kerjanya (praktis) serta penguasaan teoritis yang melandasi hasil kerja tersebut.
Sehingga, bilamana mahasiswa sudah mempersiapkan diri dengan baik, dalam hal teoritis maupun praktis, yang menyangkut semua bagian dari alat Skripsi yang telah dibuatnya, maka seharusnya mampu menyajikan informasi yang lengkap bagi penguji dan tidak akan mengalami, dalam kosakata mahasiswa, "pembataian". Kepercayaan diri merupakan modal paling utama untuk meraih kesuksesan.

2. Buku laporan yang baik dan lengkap
Mengingat tugas penguji adalah mencermati kesesuaian antara laporan tertulis dengan kenyataan pada hasil kerja, maka sebuah laporan Skripsi yang lengkap dan terstruktur baik dalam menjelaskan segala hal yang terkait dengan hasil kerja merupakan senjata paling ampuh untuk memberikan gambaran awal pada penguji bahwa sang penulis laporan menguasai hasil kerjanya dengan baik.
Disamping itu, laporan yang lengkap akan sangat membantu dalam kelancaran proses diskusi dan tanya jawab, karena mahasiswa dapat mengacu pada buku laporannya dalam merespon pertanyaan-pertanyaan dari penguji. Ini akan memberikan pandangan yang positif bagi para penguji, bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan persiapan dengan maksimal.


3. Ilmu teoritis
Isi buku laporan yang lengkap ternyata masih juga belum bisa menjamin hasil yang baik apabila sang penulis tidak menguasai apa yang telah ditulis. Untuk itu, hindari plagiarisme.
"Tulislah apa yang dipahami, dan pahami apa yang ditulis"
Saat kita benar-benar memahami sesuatu, niscaya saat ada pertanyaan yang mengarah ke hal tersebut akan memicu ingatan kita pada infromasi yang telah kita tulis. Adalah hal yang sah bila dalam diskusi mahasiswa mereferensi langsung pada buku laporannya, ini dapat menunjukkan originalitas tulisan anda.
Sekalipun yang digunakan adalah perangkat keras dalam bentuk modul jadi atau library perangkat lunak, pengguna (dalam hal ini perancang alat Skripsi) wajib mengetahui dasar kerjanya dan menuliskannya pada laporan.

Maka kata pepatah: "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian" pasti terbukti.

4. Ilmu praktis
Tuntutan membuat alat untuk sebuah Skripsi bagi mahasiswa Teknik Elektro ditujukan untuk menguji dan menggali kemampuan mahasiswa untuk mempraktikkan teori, terutama yang telah diterima dalam perkuliahan. Kemampuan tersebut meliputi antara lain: tentang komponen (jenis, cara kerja, bentuk, jalur/pin input-output, cara pembacaan nilainya/tipe/jenisnya), layout & PCB rangkaian, perkabelan, penggunaan alat ukur dan alat bantu yang terkait alat Skripsi tersebut. Sering pula harus menguasai perangkat lunak baik dalam membaca program, logika pemrograman, serta arti dari perintah-perintah yang digunakan, tanpa peduli asal program tersebut apakah original buatan sendiri, atau mereferensi dari internet dll.


5. Kemampuan presentasi
Presentasi dan demo alat dimaksudkan agar pembuat alat dapat menjelaskan dengan lebih detail apa yang telah dikerjakan. Sehingga dalam penyampaian harus dengan suara yang mantap, ucapan yang jelas, tidak terburu-buru, dan cukup keras. Informasi yang perlu disampaikan dengan rinci terutama pada desain, fungsional alat Skripsinya, serta hasil-hasil yang dicapai.
Gunakan slide yang dibuat semaksimal mungkin, manfaatkan pointer untuk menunjuk bagian-bagian yang sedang dijelaskan. Hindari pengulangan informasi.
Agar dapat melakukan demo dengan lancar, perlu direncanakan alurnya terlebih dahulu (skenario). Demo alat bisa dimulai dengan menerangkan bagian-bagian alat (letak, fungsi, interkoneksinya), lalu dilanjutkan dengan mendemokan semua fungsi yang disediakan pada alat. Namun bila perlu membuka cashing/body alat untuk melihat bagian dalam, maka lebih baik terlebih dahulu disampaikan yang tampak luar, kemudian penjelasan fungsi, baru ditutup dengan membuka dan menjelaskan bagian2 dalam alat dan interkoneksinya.
Dalam demo diperbolehkan membawa personil bantuan untuk memperlancar jalannya demo jika diperlukan.Bayangkan saat anda melakukan demo tersebut seakan anda sedang memasarkan  produk anda kepada pembeli.

6. Kemampuan komunikasi lisan
Dalam sesi tanya jawab, sangat dibutuhkan kemampuan komunikasi lisan yang baik. Dengar terlebih dahulu pernyataan dan pertanyaan yang disampaikan penguji hingga selesai. Selanjutnya anda dapat mempertegas lagi dengan kata-kata anda sendiri inti dari pertanyaan tersebut sebelum menjawabnya. Berikan jawaban yang sesuai dengan yang ditanyakan saja, tidak melebihi maupun kurang dari yang diharapan.

Seperti kata pepatah: "Malu bertanya, sesat di jalan"

Maka hindarilah memberikan jawaban yang tidak sesuai, hanya karena kurang memahami maksud pertanyaan yang diberikan. Untuk persiapan, lakukanlah simulasi tanya jawab dengan pembimbing anda, dan bila perlu dengan kelompok rekan kerja anda, karena banyak dari pertanyaan yang mungkin diajukan adalah pertanyaan-pertanyaan logis yang bisa dipikirkan semua orang, tidak terkecuali tim penguji. Cara ini juga dapat membangun rasa percaya diri dan me-refresh ingatan anda.

7. Manajemen waktu
Sidang Skripsi tentu dilaksanakan dalam durasi tertentu. Tiap segmen acara ada ketentuan durasi yang diberikan. Ketepatan dan kelancaran dalam menyelesaikan tiap segmen dalam waktu yang tepat akan memberikan nilai tambah bagi anda.
Untuk memberikan presentasi yang detail dan padat serta tepat waktu, maka dapat dilakukan dengan membuat skenario isi presentasi, dan melakukan latihan berkali-kali. Dianjurkan untuk dilakukan di depan orang lain, sehingga dapat menjadi terbiasa dan mengurangi rasa tegang.
Seringkali hambatan dialami saat melakukan demo alat, karena tidak ada persiapan skenario dan hanya dilakukan seorang diri, jadi cobalah ikuti tips pada nomor 6.
Demikian pula, dalam diskusi. Bukan kecepatan jawaban semata yang diharapkan, tapi CUKUP cepat dan terlebih lagi jawaban yang TEPAT.

Selamat mencoba, berlatih, berjuang, dan raihlah sukses :)

Thursday, May 2, 2013

CURRICULUM VITAE

Lanny Agustine, ST., MT.
Born in Kotawaringin Barat, Center Borneo, Indonesia, 1978

Lecturer of Electrical Engineering Department
Widya Mandala Catholic University Surabaya (WMCUS)
Kalijudan street no. 37, Surabaya, East Java-60114, Indonesia

Academic Qualifications:
Master degree in Biomedical Engineering, Bandung Institute of Technology, Bandung, Indonesia, 2005 
Bachelor degree in Electronics, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Surabaya, Indonesia, 2001

Teaching Experience (in WMCUS):

  • EE courses       : Electronics Instrumentation System, Microprocessor Systems
  • BME courses   : Medical Physics, Introduction to Biomedical Engineering, Biomedical    System Design


 Professional Experience:

  • 2005 – Present:  WMCUS, Lecturer
  • 2009 – 2013: Deputy Chair of Electrical Engineering Department
  • 2013 – Present: Biomedical Laboratory Coordinator


 Research Interests:

  • Biomedical instrumentation (microcontroller-based & PC-based)
  • Supporting device for handicap person (microcontroller-based system)
  • Telemedicine system

 Selected Publications:

  • Elisabeth Widyarini, Ferry A.V. Toar, Lanny Agustine, Bridge Weighing Scale for a Wheel Chair User, Widya Teknik, Engineering Faculty, Widya Mandala Catholic University Surabaya, Vol. 9 No. 1 – April 2010, ISSN 1412-7350.
  • Lanny Agustine, FX. Even Limba, Ferry A. V. Toar, PC Text Document Reading Aid for The Blind, BME Days 2008,  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya-Indonesia, 11 November 2008.
  • FX. Even Limba, Lanny Agustine, Ferry AV. Toar, Dynamic Braille Code Embosser with Source of Text from PC, The International Seminar on ICT, Manado-Indonesia, 2007.
  • Lanny Agustine, Diana Lestariningsih A, Albert Gunadhi, Development of Remote Controller based on MCS-51 Microcontroller, The 6th Asian Control Conference (ASCC) 2006, Bali-Indonesia, 2006.
  •  Lanny Agustine, Soegijardjo Soegijoko, Development of 3-lead Computerized ECG Prototype for Community Health Centers Application, The 3rd APT Telemedicine Workshop, Kuala Lumpur, Malaysia, January 27-28th 2005.


Sunday, March 10, 2013

Author Intro

Mari berbagi
Hal kecil yang kita ketahui mungkin bisa menjadi manfaat bagi orang lain

Salam sejahtera